Pulau Sempu terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pulau Sempu dapat dijangkau melalui Pantai Sendang Biru menggunakan Perahu Cadik yang banyak bertebaran di bibir pantai. Sebelum menaiki perahu dan berlayar menuju Sempu, kita diharuskan mendapat ijin dari kantor Konservasi Wilayah Pulau Sempu yang letaknya masih berada di area Pantai Sendang Biru. Jika sudah dapat ijin, barulah nahkoda mau mengangkut kita menuju Pulau Sempu. Selain itu, sangat dianjurkan agar kawan-kawan telah menyiapkan perbekalan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama di Pulau Sempu. Hal ini sesuai dengan peraturan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konsevasi Alam yang mengharuskan Pulau Sempu tidak terdapat fasilitas apapun, yang ada hanya hutan belantara. Selain itu, terdapat lebih dari 80 jenis burung yang dilindungi dan hewan lain seperti babi hutan, kancil, dan lutung jawa
Petualangan pun dimulai.
Petualangan pun dimulai.
Perahu pun berlayar melewati Selat Sempu dan mendarat di Teluk Semut. Jika ingin hemat, kita bisa melewati selat ini ketika kondisi laut surut. Dengan berjalan kaki kita sampai di Teluk Semut dengan sensasi yang berbeda. Disini, walaupun bukan lokasi utama namun keindahannya seolah tiada bandingannya. Bisa mengabadikan momen sejenak lalu perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh 2 km dengan medan yang beragam. Selama menyusuri hutan tropis dataran rendah dianjurkan menggunakan alas kaki yang anti lengket atau bila tak ada, nyeker bisa menjadi alternatif pilihan. Medan yang dilalui berupa tanjakan, turunan, tanah berlumpur, hingga berjalan di atas pohon titian dengan berpegangan pada seutas tali atau ranting pepohonan. Jika beruntung, kita bisa melihat jejak kaki macan tutul. 1 jam 30 menit berlalu, dari kejauhan terlihat sebuah danau mengintip di balik rimbunnya pepohonan. Semakin penasaran, kaki kita dengan refleksnya akan berjalan sedikit lebih cepat agar segera sampai ke tempat itu. Akhirnya terlihat jelas, Segara Anakan yang indah tepat berada di depan mata.
Pulau Phi Phi.
Segara Anakan memiliki pesona alam yang menakjubkan. Berpasir putih dengan air jernih dan dangkal berwarna biru kehijauan dihiasi tebing-tebing curam. Tampak begitu menawan. Terbersit seketika film The Beach yang dibintangi oleh Leonardo de Caprio. Ya, tempat ini memang mirip dengan Pulau Phi Phi di Thailand. Lalu, apakah ada ladang ganja di pulau ini? Semoga tidak. Satu yang membuat Segara Anakan lebih menawan dari Pulau Phi Phi adalah dengan adanya karang bolong di satu sudut bagian tebing yang ada. Dibalik Tebing karang ini terdapat laut yang membentang luas bernama Samudra Hindia. Ombak dari Samudra Hindia begitu kuat menghantam tebing karang yang ada sehingga terbentuklah karang bolong. Saat ombak masuk, air akan terlihat begitu indah seperti semburan naga. Jangan mau berlama-lama hanya terpana dari pinggir tebing, segeralah turuni tebing yang kemiringannya mencapai 600. Sampai di bawah kita bisa membangun tenda, memersiapkan api unggun, dan segala peralatan yang telah dibawa di area yang tidak terkena air. Jika pasang, kita bisa berenang maupun snorkling melihat beraneka ragam terumbu karang tanpa takut terseret ombak. Semakin ke tengah panorama bawah laut semakin indah, penuh dengan kumpulan ikan. Terkadang kaki kita dapat merasakan sentuhan ikan-ikan yang berenang. Namun kawan-kawan jangan pernah berada di dekat karang bolong itu karena hempasan ombak yang masuk begitu keras. Bila membawa bola, kawan-kawan juga bisa bermain sepak bola ataupun voli pantai.
Air tawar.
Tidak
membawa bekal persediaan air bersih yang cukup atau justru kehabisan
air bersih karena kita masih ingin lebih lama berada di Pulau Sempu
bukanlah masalah. Jangan kawatir. Air yang keluar dari balik tebing
merupakan sumber air tawar karena limpahan aliran air dari pohon yang
tumbuh di atasnya. Kita bisa menampungnya dengan botol tapi tetap awasi
botolnya agar tidak hilang dicuri monyet-monyet nakal. Selain itu, bila
kita sedikit masuk ke hutan dari jalan tebing menuju Segara Anakan, kita
juga bisa menemukan kolam kecil tempat berkumpulnya hewan-hewan untuk
minum. Air itu juga bisa kita manfaatkan untuk dikonsumsi setelah
diendapkan terlebih dahulu. Apabila musim hujan, air kolam akan terasa
bau tanah namun masih tetap dapat diminum. Telaga lele juga merupakan sumber air tawar.
Lokasi lain.
Puas dengan Segara Anakan, kita bisa berkeliling pulau menuju lokasi lainnya. Kembali menaiki tebing yang sama ketika menuruninya. Berjalan sedikit menuju ke selatan, dari atas tebing kita bisa melihat deburan ombak laut lepas milik Samudra Hindia dari atas tebing. Jika beruntung akan ada sekumpulan lumba-lumba yang saling berlompatan, penyu yang sedang berenang, atau kera yang bergelantungan di pepohonan. Kembali ke hutan dan sedikit naik-turun menyusuri bukit, kita akan menjumpai Long Beach yang
terdiri dari Pantai Kembar 1, Pantai Kembar 2, dan Pantai Panjang yang memanjang secara berurutan di pesisir Pulau Sempu,
dengan pasir putih dan berpapasan langsung dengan Samudera Hindia. Di
sini berbeda dengan Segara Anakan, karena ombaknya sangat besar dan
ganas sehingga disarankan tidak berenang di situ. Selanjutnya bisa menyusur pantai menuju goa kapur melalui Long Beach. Lantas perjalanan akan menembus Danau Sat dan menuju Telaga Lele. Disebut Telaga Lele karena didalamnya dihuni ikan lele dengan jenis yang dilindungi. Di lokasi yang agak jauh namun sangat dekat dengan Pulau Jawa ada Pantai Waru-waru. Sangat unik melihat Pantai Sendang Biru dari pantai ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih
Semoga bermanfaat dan menginspirasi
--dofollow dan termoderasi--